ETS APSI (E) 2023
Nama : Anneu Tsabita Putri
NRP : 5025211026
NRP : 5025211026
1. Dalam aplikasi HRD, apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya?
Aplikasi sistem informasi HRD bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Dalam aplikasi HRD, kebutuhan aplikasi sistem informasinya meliputi pengelolaan data karyawan seperti informasi pribadi, riwayat pekerjaan, dan catatan absensi, membantu dalam perhitungan gaji, potongan pajak, dan pengaturan tunjangan, memantau produktivitas dan kinerja karyawan, perekrutan dan seleksi karyawan baru, dan pengelolaan pelatihan dan pengembangan karyawan.
2. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi
- Perangkat keras komputer (hardware): komponen fisik dari sistem informasi seperti perangkat keras seperti komputer, printer, scanner, dan perangkat jaringan.
- Perangkat lunak komputer (software): merupakan program komputer yang digunakan untuk mengelola data dan proses dalam sistem informasi, salah satu contohnya adalah sistem manajemen basis data.
- Telekomunikasi: digunakan untuk menghubungkan, atau jaringan, sistem komputer dan perangkat portabel dan dapat dipakai dan untuk mengirimkan informasi.
- Database dan gudang data: informasi yang disimpan dalam sistem informasi, dapat berupa teks, angka, gambar, video, dan informasi lainnya.
- Prosedur: serangkaian tugas dan aktivitas yang dijalankan dalam sistem informasi yang melibatkan pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan lainnya.
- Pengguna: orang atau organisasi yang menggunakan sistem informasi, terdiri dari karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis yang mengakses sistem informasi untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
3. Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan/skill apa yang harus dimiliki oleh seorah Analyst Sistem Informasi
- System Analyst
Menganalisa bisnis, mengidentifikasi peluang pengembangan sistem, dan merancang sistem informasi untuk mengimplementasikan idenya. Analis harus bisa memecahkan masalah, berkomunikasi, memiliki etika profesional dan personal yang kuat, disiplin, dan memiliki pengalaman di bidang analisa, desain, dan pemrograman.
- Business Analyst
Membantu identifikasi nilai dari sistem yang akan dibangun, membangun ide untuk memperbaiki proses bisnis, dan membantu merancang proses bisnis dan kebijakan yang baru. Seorang Business Analyst harus bisa menganalisis bisnis secara menyeluruh, berkomunikasi secara efektif, memahami dan menganalisis data dengan baik, memiliki pemahaman yang kuat tentang bisnis dan industri tempat ia bekerja, memecahkan masalah dengan cara yang efektif dan efisien, dan kemampuan untuk memikirkan secara strategis dan melihat gambaran besar dalam konteks bisnis dan teknologi.
- Requirement Analyst
Mengelisitasi kebutuhan dari stakeholder yang berhubungan dengan sistem. Skill yang dibutuhkan adalah harus bisa berkomunikasi dengan handal dan memiliki kemampuan tinggi dalam menggali kebutuhan menggunakan berbagai teknik.
- Infrastructure Analyst (Software Analyst)
Memastikan sistem informasi yang baru sesuai dengan standar perusahaan dan membantu mengidentifikasi perubahan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem. Skill yang dibutuhkan adalah harus berpengalaman di bidang jaringan, database administration, dan mengenal banyak macam software dan hardware.
- Change Management Analyst
Memastikan dokumentasi dan pendukung sistem informasi tersedia untuk user, memberikan pelatihan untuk user apabila sistem informasi yang digunakan baru, dan menyusun strategi menghadapi perubahan. Seorang Change Management Analyst harus bisa memahami tujuan bisnis dan strategi organisasi, menganalisis data, informasi, dan proses, mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi yang efektif, berkomunikasi, merencanakan dan mengelola perubahan dalam organisasi, emampuan untuk memikirkan secara strategis dan melihat gambaran besar dalam konteks bisnis dan teknologi, dan kemampuan belajar dengan cepat.
- Project Manager
Memastikan proyek diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan anggaran, memastikan sistem memebuhi harapan organisasi. Skill yang dibutuhkan oleh seorang project manager adalah harus bisa merencanakan, mengorganisir, dan mengelola sumber daya proyek, berkomunikasi dengan jelas dan efektif, memimpin dan memotivasi anggota tim, mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi yang efektif, memahami kebutuhan bisnis, memahami teknologi yang digunakan, mengidentifikasi risiko dan mengembangkan rencana untuk mengurangi dampak risiko, memikirkan secara strategis dan melihat gambaran besar dalam konteks bisnis dan teknologi, dan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam organisasi.
4. Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?
- Planning: analisis kebutuhan dan perencanaan rancangan sistem. Output dari tahap ini adalah dokumen rancangan sistem (system design document) dan rencana proyek (project plan).
- Analysis: analisis terhadap kebutuhan pengguna dan pemodelan sistem. Output dari tahap ini adalah dokumen analisis kebutuhan (requirement document) dan model sistem (system model).
- Design: perancangan detail sistem dan spesifikasi teknis sistem. Output dari tahap ini adalah dokumen rancangan teknis (technical design document) dan desain antarmuka pengguna (user interface design).
- Implementation: sistem informasi siap untuk diterapkan. Output dari tahap ini adalah sistem informasi yang telah terimplementasi.
5. Apa yang disebut dengan studi kelayakan? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.
Studi kelayakan atau disebut juga feasibility study adalah sebuah analisis yang dilakukan sebelum memulai pembangunan aplikasi sistem informasi. Feasibility study merupakan studi analisis yang memperhitungkan semua faktor dalam proyek, mengevaluasi kelayakan proyek secara finansial, teknis, dan operasional. Analisis ini dilakukan untuk memastikan kemungknan penyelesaian proyek dengan sukses, efisien, dan efektif.
Studi kelayakan sangat penting dilakukan sebelum membuat suatu aplikasi sistem informasi karena dapat membantu pengambil keputusan dalam mengevaluasi apakah layak untuk melanjutkan proyek tersebut atau tidak. Dengan bantuan studi kelayakan, risiko kegagalan proyek dapat dihindari dan dapat dipastikan bahwa keuntungan optimal dapat diperoleh dari proyek tersebut.
Sebagai contoh, sebuah universitas ingin membuat sebuah aplikasi sistem informasi untuk mengelola informasi akademik mahasiswa mereka. Sebelum memulai proyek, universitas melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek secara teknis, ekonomi, dan operasional. Hasil dari studi kelayakan menunjukkan bahwa proyek tersebut layak untuk dilanjutkan, dan universitas memutuskan untuk memulai pembangunan aplikasi sistem informasi.
Comments
Post a Comment