Feasibility Study: Human Resource Information System (HRIS) sebagai Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Perusahaan Asuransi

Kelompok 7:
  • Anneu Tsabita Putri - 5025211026
  • Dimas Aria Pujangga - 5025211212
  • Ryan Abi Nugraha - 5025211178

Technical Feasibility

  • Familiarity with Application


Dalam technical feasibility proyek sistem informasi, familiarity with application dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelayakan teknis proyek tersebut. Semakin tinggi tingkat keakraban pengembang atau tim proyek dengan aplikasi yang akan digunakan, maka semakin tinggi juga kemungkinan proyek tersebut dapat dijalankan dengan baik secara teknis. Aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan perusahaan asuransi ini menggunakan antar muka/user interface yang di titik beratkan pada interface yang bersifat user friendly yang berarti tidak sulit digunakan atau memudahkan pengguna. User interface atau UI adalah elemen yang menghubungkan sistem dengan pengguna, terutama karyawan, dan memungkinkan komunikasi di antara keduanya. Sistem ini berupa pengolahan data user, data tugas dan data penilaian kinerja karyawan dengan metode AHP.


  • Familiarity with Technology


Familiarity with technology dapat diartikan sebagai tingkat keakraban atau pengalaman seseorang dalam menggunakan teknologi tertentu. Semakin tinggi tingkat keakraban atau pengalaman pengembang atau tim proyek dalam menggunakan aplikasi yang akan digunakan, semakin tinggi pula kemungkinan proyek tersebut berhasil dijalankan secara teknis. Hal ini dikarenakan familiarity with technology memungkinkan pengembang atau tim proyek dapat memahami dan menguasai aplikasi dengan baik, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan meminimalkan kesalahan dalam proses pengembangan. Dari hasil pengujian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa familiarity with technology pada aplikasi sistem penilaian kinerja karyawan perusahaan asuransi ini berada di tingkat medium.


  • Project Size


Aplikasi ini memiliki project size medium. Sistem penilaian kinerja karyawan perusahaan asuransi ini berbasis Java karena Java merupakan Bahasa pemrograman berbasis objek dengan metode AHP, sebuah metode untuk proses pengambilan keputusan secara efektif atas permasalahan yang kompleks dan menyederhanakannya. Sistem penilaian ini akan melakukan pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal – hal yang bersifat kualitatif & kuantitatif. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat.


  • Compatibility


Setelah perencanaan dan pembuatan sistem, akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Pengujian merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan yang direncanakan. Kesesuaian sistem dengan perencanaan dapat dilihat dari hasil-hasil yang dicapai selama pengujian sistem. Pengujian juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah dibuat. Hasil pengujian tersebut akan dianalisa untuk mengetahui penyebab terjadi kekurangan dalam sistem. Dari pengujian yang sudah dilakukan, compatibility seharusnya dapat dijalankan dengan risiko yang kecil.


Economic Feasibility


Dalam sebuah kasus studi, dana yang dialokasikan untuk mengembangkan aplikasi kepegawaian perusahaan asuransi adalah sebesar Rp300.000.000. Sistem kepegawaian tersebut akan dievaluasi dari segi keuangan dan ekonomi, yaitu potensi keuntungan dan kerugiannya.

Dengan adanya sistem informasi kepegawaian perusahaan asuransi, diperkirakan akan terdapat beberapa keuntungan dalam bentuk penghematan biaya pada beberapa pekerjaan seperti pembuatan laporan, perencanaan gaji pegawai, manajemen basis data pegawai, perekrutan pegawai, dan peningkatan layanan kebutuhan pegawai. Namun ada juga biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam tahap pengembangan maupun operasional. Biaya pengembangan yang diperkirakan meliputi biaya tim pengembang, kantor kerja, software, hardware, biaya konsultasi, dan biaya konversi data. Sedangkan biaya operasional yang diperkirakan meliputi biaya tim operasional, lisensi software, peningkatan hardware, dan pelatihan dari pengguna itu sendiri. 



ROI (Return on Investment)

Setelah estimasi jumlah keuntungan dan biaya dihitung, langkah selanjutnya adalah menghitung Return on Investment (ROI). ROI sendiri adalah perbandingan antara total keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang telah diinvestasikan. 


ROI = Total Benefits - Total Costs / Total Costs

ROI = Rp362.000.000 - Rp321.500.000 / 321.500.000

ROI = 12,6%


BEP (Break Event Point)

Langkah selanjutnya adalah menghitung Break Event Point (BEP), yaitu perhitungan waktu yang diperlukan agar dana yang telah diinvestasikan dapat kembali ke organisasi.


BEP =  Banyaknya tahun dengan cash flow negatif + Net cash flow tahun tersebut - Cummulative cash flow tahun tersebut / Net cash flow tahun tersebut

BEP = 2 + Rp148.300.000 - Rp40.500.000 / Rp148.300.000

BEP = 2,72 tahun


NPV (Net Present Value)

Tahap berikutnya adalah menghitung NPV, yaitu perhitungan nilai investasi pada saat ini dari nilai mata uang di masa depan. Apabila asumsi tingkat pengembalian sebesar 10%


PV = Cash flow amount / (1+ rate of return)^n


NPV = Σ PV Total Keuntungan - Σ PV Total Biaya

NPV = Rp294.405.027 - Rp317.586.018

NPV = -Rp23.180.991


Organitazional Feasibility


  • Project Champion

Dalam proyek ini, terdapat seorang project champion yang bertanggung jawab pada divisi HR yang terkait dengan manajemen perekrutan dan kegiatan lain yang melibatkan karyawan perusahaan. HR Manager menjadi project champion pada proyek tersebut.


  • Senior Management

Dari sisi organisasi, project ini memiliki resiko yang tinggi dikarenakan tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah untuk memonitor kinerja karyawan baik dalam hal kehadiran maupun berprestasi. Aplikasi ini mempermudah pengambilan keputusan secara efektif atas permasalahan yang kompleks dan menyederhanakannya.


  • System Users

Pengguna dari aplikasi ini adalah HR Manager dan juga karyawan dari perusahaan tersebut yang diharapkan menggunakan fitur-fitur dari aplikasi ini semaksimal mungkin. Aplikasi ini membantu HR Manager menilai dan memantau karyawan perusahaan asuransi tersebut.

    

Komentar Tambahan

  1. NPV dari project ini bernilai negatif, jadi meskipun project ini sangat membantu tetapi dari segi biaya masih perlu dipertimbangkan
  2. Diperlukannya konsultan untuk membantu project aplikasi penilaian karyawan perusahaan asuransi ini.

    Sistem penilaian kinerja karyawan perusahaan asuransi yang dikembangkan menggunakan metode AHP dengan bahasa pemrograman Java memiliki kelayakan teknis dan ekonomi yang layak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan teknis termasuk familiarity with application, familiarity with technology, dan project size. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan ekonomi termasuk potensi keuntungan dan biaya yang dikeluarkan. Dari analisis tersebut, dapat dihitung Return on Investment (ROI) yang menunjukkan bahwa pengembangan sistem ini memiliki potensi keuntungan yang cukup besar dan layak untuk dilakukan.



Referensi:
  • https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html
  • http://repo.pens.ac.id/1617/1/RANCANG_BANGUN_HUMAN_RESOURCE_INFORMATION_SYSTEM_(HRIS)_SEBAGAI_ALAT_PENILAIAN_KINERJA_KARYAWAN_PERUSAHAAN_ASURANSI.pdf

Link Video Presentasi:


Comments

Popular posts from this blog

Process Modelling: Proses Pembayaran Belanja di Transmart Menggunakan Aplikasi Allo Bank

Panduan Standarisasi Dokumen: SKPL, DPPL, Dokumentasi Program, PDHUPL

Sistem Informasi: Sistem Akuntansi Aset Tetap