Seleksi dan Manajemen Proyek: Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Perusahaan Asuransi

 Kelompok 7:

  • Anneu Tsabita Putri - 5025211026
  • Dimas Aria Pujangga - 5025211212
  • Ryan Abi Nugraha - 5025211178

Klasifikasi Proyek


Metodologi Proyek



Terdapat banyak sekali jenis model pengembangan perangkat lunak atau yang sering disebut dengan SDLC (Software Development Life Cycle). Dalam metodologi proyek ini, akan digunakan metode waterfall. Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan termasuk ke dalam classic life cycle (siklus hidup klasik), yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga ke bawah.

Pada metode ini, untuk setiap tahapan tidak boleh dikerjakan secara bersamaan. Sehingga, perbedaan dari metode waterfall dengan metode agile terletak pada tahapan SDLC -nya. Model ini juga termasuk ke dalam pengembangan perangkat lunak yang terbilang kurang iteratif dan fleksibel. Karena, proses yang mengarah pada satu arah saja seperti air terjun.


Setelah mengetahui apa itu metode waterfall, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai tahapan metode waterfall.


  1. Planning

Tahapan planning pada metode pengembangan aplikasi Waterfall adalah tahap pertama dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Tahap ini bertujuan untuk memahami dan menetapkan kebutuhan dasar dari aplikasi yang akan dikembangkan sebelum masuk ke tahap berikutnya. Pada tahap planning, dilakukan analisis terhadap kebutuhan pengguna, spesifikasi teknis, dan estimasi biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi. Hasil dari tahap planning adalah dokumen rancangan proyek yang berisi rencana dan jadwal pelaksanaan proyek. Tahap planning ini sangat penting karena menetapkan dasar bagi tahap-tahap berikutnya dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak, sehingga keberhasilan proyek dapat dipastikan.


  1. Analysis

Pada tahap ini, kebutuhan pengguna yang telah ditetapkan pada tahap planning akan dipelajari secara lebih mendalam untuk menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari aplikasi. Pada tahap analysis, tim pengembang perangkat lunak akan mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk membuat rancangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil dari tahap analysis adalah spesifikasi kebutuhan dan rancangan sistem yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan.


  1. Design

Pada tahap design ini, rancangan aplikasi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan diubah menjadi rancangan teknis yang lebih terperinci dan spesifik. Tahap design meliputi perancangan arsitektur sistem, perancangan antarmuka pengguna, perancangan basis data, perancangan struktur kode, dan perancangan modul-modul program yang diperlukan. Hasil dari tahap design adalah dokumen rancangan teknis lengkap, termasuk di dalamnya adalah spesifikasi antarmuka pengguna, spesifikasi basis data, serta spesifikasi teknis lainnya yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi.

Tahap design harus dilakukan secara teliti dan hati-hati karena akan menentukan arah dari tahap-tahap berikutnya dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Kesalahan yang terjadi pada tahap design dapat berdampak besar pada tahap selanjutnya, seperti kesulitan dalam pengkodean, penambahan biaya pengembangan, dan risiko terjadinya kegagalan dalam pengembangan aplikasi.


  1. Implementation

Sebelumnya, telah dibuat desain teknis, yang pada tahap ini akan diubah menjadi bentuk aplikasi yang sebenarnya. Tahap implementation dilakukan dengan mengubah rancangan teknis menjadi program yang dapat dijalankan oleh komputer. Pada tahap ini, tim pengembang perangkat lunak akan memprogram aplikasi berdasarkan rancangan teknis yang telah dibuat sebelumnya. Selama proses implementasi, tim pengembang perangkat lunak akan mengikuti prosedur coding yang telah ditentukan dan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Tahap implementation biasanya melibatkan beberapa sub-tahap seperti coding, testing, debugging, dan integrasi. Tahap ini membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang cukup besar karena melibatkan proses pemrograman yang kompleks dan proses pengujian yang ketat. Oleh karena itu, tahap implementation harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan terencana agar tidak terjadi kesalahan atau kegagalan dalam pengembangan aplikasi.


Perencanaan Kerja



Perencanaan Tim


  1. Strategi Tim

Beberapa strategi tim yang dapat diterapkan antara lain:

  • Memilih anggota tim yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai

  • Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik agar fokus pada tugas yang perlu diselesaikan dan mencapai hasil yang diinginkan

  • Setiap anggota tim harus memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dan spesifik

  • Memiliki jadwal yang terstruktur dan teratur untuk membarntu mengelola waktu dengan lebih efektif

  • Mengadakan pertemuan yang teratur untuk memastikan semua anggota tim selalu dalam sinkronisasi dan bekerja menuju tujuan yang sama

  • Menggunakan alat dan teknologi yang tepat agar lebih efektif dan efisien


  1. Penugasan


  1. Kontrak Kerja

Tujuan Proyek: Tujuan proyek ini untuk membantu Manager HR dalam penilaian kinerja karyawan yang dapat mengolah kinerja dan tugas karyawan agar dapat didokumentasikan dengan baik dan dijadikan bahan pertimbangan oleh dewan direksi atau manajer dalam hal memberikan penilaian kinerja karyawan.


Tim dalam proyek ini akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Setiap anggota tim wajib menghadiri rapat progres yang diadakan setiap hari Kamis

  2. Meng-update work plan dengan data aktual setiap hari Senin pukul 17.00 WIB.

  3. Jika ada suatu masalah atau kendala, segera diskusikan dengan Dimas selaku project manager.

  4. Bersedia untuk saling membantu satu sama lain, terutama untuk pekerjaan yang bisa menghambat progres dari proyek.

  5. Upload perubahan penting pada proyek di trello.


  1. Standarisasi Kerja Tim

      

        Template Dokumen :

  • Documentation Standards: Link
  • Coding Standards: Link
  • Procedural Standards: Link
  • Specification Requirements Standards: Link
  • User Interface Design Standards: Link
Manajemen Resiko

Risk #1 : Perkembangan dari projek ini mungkin akan lambat dikarenakan anggota tim proyek tidak terlalu ahli dalam memprogram Java sebelum proyek ini.


Likelihood of risk: Resiko tinggi


Potential impact on the project: Dari resiko yang sudah disebutkan diperkirakan akan berpengaruh terhadap waktu pengerjaan proyek yang akan lebih lama dari yang diperkirakan.


Ways to address this risk:

Programmer pada anggota tim perlu mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk pelatihan awal dalam bahasa pemrograman Java. Selain itu, keahlian Java dari luar harus diperoleh untuk setidaknya beberapa bagian dari tugas pemrograman awal. Orang yang ahli harus membantu dan membagi pengalaman kepada tim proyek sehingga masalah yang berkaitan dengan Java dapat teratasi.


Risk #2 : Tingkat familiarity yang rendah oleh pengguna aplikasi


Likelihood of risk: Resiko rendah


Potential impact on the project: Dari resiko yang sudah disebutkan diperkirakan akan berpengaruh terhadap pengguna yang gagap ketika menggunakan aplikasi tersebut.


Ways to address this risk:

User dari aplikasi ini memerlukan adaptasi serta bantuan dan pelatihan sehingga para user bisa terbiasa dalam menggunakan aplikasi tersebut.





Referensi:


Comments

Popular posts from this blog

EAS: Aplikasi Kasir Alfamart